EkonomiBudayaPemerintahanRagamSosial Politik

Usung Wisata Berbasis Pemberdayaan UMKM, Cak Imin Apresiasi Objek Wisata Dusun Bambu

Konsep Ini Bagian Dari Pengurangan Kemiskinan

BANDUNG BARAT, SILOKANEWS.COM,- Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI, Abdul Muhaimin Iskandar yang karib disapa Cak Imin mengapresiasi obyek wisata Dusun Bambu di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang telah menerapkan wisata berbasis ekonomi pemberdayaan masyarakat .

Dalam kunjungannya ke Pasar Khatulistiwa UMKM di area Dusun Bambu ia menemukan puluhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) diberikan tempat khusus untuk menjajakan dagangan bagi wisatawan yang berkunjung.

Program penuntasan kemiskinan terus digencarkan berdasarkan instruksi Presiden nomor 8 tahun 2025 yang menetapkan tiga strategi utama, yakni pengurangan beban pengeluaran, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penurunan jumlah kantong-kantong kemiskinan.

“UMKM ini menjadi salah satu bidang ekonomi yang tidak terdampak krisis ekonomi, maka dengan begitu kami terus mendorong agar UMKM berkolaborasi dengan sektor wisata. Saya melihat di Dusun Bambu ini sudah melakukan itu dan tentu ini menjadi bukti kongkret dari inpres nomor 8 tahun 2025,”ucap Cak Imin usai meresmikan Pasar Khatulistiwa di kawasan wisata Dusun Bambu, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (21/6/2025) malam.

Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka meninjau langsung sinergi antara sektor pariwisata dan pelaku UMKM lokal. Pasar ini menjadi pusat baru pemberdayaan UMKM lokal yang mengusung konsep wisata berbasis ekonomi kerakyatan.

Dalam kunjungannya, Cak Imin menyempatkan diri untuk berkeliling Pasar Khatulistiwa, sebuah area khusus di dalam Dusun Bambu yang menampung puluhan pelaku UMKM.

“Saya salut dan bangga. Dusun Bambu yang sudah melegenda ini tidak hanya menjadi destinasi ekowisata yang laku keras, tapi juga berhasil memberdayakan UMKM di lingkungan sekitarnya,”kata Cak Imin.

Menurutnya, konsep yang diterapkan Dusun Bambu merupakan model bisnis proses yang menguntungkan banyak pihak. Sehingga kehadiran pasar ini sebagai bentuk nyata dari pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar yang patut dijadikan contoh.

“Ini harus menjadi contoh. Semua mendapatkan manfaat dari ekonomi ini masyarakat, pelaku usaha, wisatawan, hingga pemerintah daerah. Salut atas seluruh prestasi Dusun Bambu, terutama dalam konsep Pasar Khatulistiwa yang inklusif,”ujar dia.

Pasar Khatulistiwa sendiri merupakan ruang terbuka yang menampilkan produk lokal seperti kerajinan tangan, kuliner tradisional, fesyen kreatif, hingga produk olahan pangan khas Jawa Barat.

Cak Imin menilai keterlibatan pelaku UMKM lokal di dalam kawasan wisata seperti Dusun Bambu, sangat strategis untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

“Ini harus menjadi model sistem pengembangan ekoturism yang efektif. Tidak hanya menarik wisatawan, tapi juga menciptakan multiplier effect bagi ekonomi rakyat,”imbuhnya.

Ia menambahkan sektor pariwisata solusi konkret dalam mendorong pertumbuhan UMKM nasional. Wisata bisa menjadi jalan keluar cepat untuk memulihkan dan menguatkan ekonomi rakyat pasca pandemi dan di tengah tantangan global saat ini.

“Dunia pariwisata itu solusi. Wisata adalah pintu masuk untuk UMKM kita agar naik kelas. Kita harus manfaatkan momen ini untuk mempercepat kebangkitan ekonomi masyarakat,”kata Cak Imin.

Di tengah persaingan global yang ketat dan membanjirnya produk-produk asing ke pasar Indonesia, Cak Imin menekankan pentingnya rasa bangga terhadap produk dalam negeri.

Dirinya melihat banyak karya anak bangsa yang tidak kalah kualitas, desain, dan daya saingnya dibandingkan produk luar.

“Kita harus bangga dan bersyukur. Produk kita tidak kalah fashionable, sangat kompetitif, dan tentunya kualitasnya harus terus dijaga. Ini yang perlu terus kita dorong, khususnya melalui ekosistem wisata yang mendukung UMKM,”tandasnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button