BudayaPemerintahanPendidikanSosial Politik

Tinjau Situs Pasir Lulumpang Garut, Menteri Kebudayaan Tekankan Perlunya Riset dan Kajian Mendalam

GARUT, SILOKANEWS.COM,- Menteri Kebudayaan, Fadli Zon meninjau warisan budaya situs Pasir Lulumpang di Desa Cimareme, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (7/8/2025).

Situs Pasir Lulumpang merupakan salah satu tinggalan penting dari masa prasejarah yang ditandai dengan keberadaan lumpang batu berukuran besar yang memiliki lubang di tengah. Situs ini juga dikelilingi oleh struktur tanah berbentuk punden berundak.

Dengan menempuh perjalanan menggunakan sepeda motor milik warga setempat. Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki, menapaki undakan hingga akhirnya tiba di lokasi batu berlubang yang menyerupai lumpang.

Menbud Fadli didampingi Direktur Warisan Budaya, I Made Dharma Suteja, dan Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IX, Retno Raswaty.

Menbud Fadli menekankan pentingnya riset dan kajian mendalam tentang Pasir Lulumpang dengan membangun narasi dan pengetahuan yang lebih komprehensif.

“Pasir Lulumpang mempunyai ciri khas sesuai namanya, yaitu adanya lumpang dan juga kemungkinan ada dakonnya. Situs ini terdiri atas 13 teras yang disusun sebagai satu struktur budaya,”terangnya.

Menurut Menbud Fadli, situs ini masih memerlukan kajian mendalam mengenai fungsi asli dari batu-batu berbentuk lumpang tersebut. Ia menekankan potensi pengembangan situs ini sebagai pusat pengetahuan dan wisata budaya.

“Perlu satu penelitian dan kajian lagi yang lebih mendalam tentang fungsi dari Pasir Lulumpang atau situs batu-batu yang dibuat semacam lumpang ini. Situs harus dikembangkan lagi karena ada juga temuan-temuan serupa di sekitar situs ini,” jelas dia. Dengan narasi yang kuat dan literasi yang memadai, nantinya bisa membangun pengetahuan yang selama ini terpendam atau hilang,”tegasnya.

Saat ini, Situs Pasir Lulumpang telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Kabupaten Garut. Tak hanya sekadar meninjau,

Fadli menilai kondisi situs ini masih relatif terawat dengan baik, hal ini mencerminkan kepedulian masyarakat terhadap warisan budaya di daerahnya. Pasir Lulumpang juga menyimpan potensi besar untuk penelitian arkeologi, pengembangan literasi sejarah, serta pelestarian warisan budaya.

Kunjungan ini menjadi bagian dari komitmen Kementerian Kebudayaan dalam menjaga dan mengangkat nilai-nilai sejarah melalui pelestarian situs-situs budaya di seluruh Indonesia.

Dengan nilai sejarah yang tinggi, panorama alam yang memikat, serta potensi riset yang luas, Pasir Lulumpang tidak hanya milik masyarakat Garut, tetapi juga menjadi warisan budaya Indonesia yang layak diperkenalkan kepada dunia.

Kementerian Kebudayaan berkomitmen menindaklanjuti kunjungan ini dengan melakukan kajian pelestarian lanjutan serta membuka ruang kolaborasi dengan pemerintah daerah, sejarawan, dan komunitas budaya setempat.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button