EkonomiPemerintahanPendidikan

Prof. Dr. Achmad Tjachja Nugraha Tekankan Peran Petani sebagai Garda Terdepan Pertahanan Nasional

SECAPA TNI AD Gelar Workshop Ketahanan Pangan Bersama Asisten Penasihat Presiden Bidang Pertahanan Nasional

BANDUNG, SILOKANEWS.COM – Ketahanan pangan kini menjadi isu strategis yang tidak hanya menyangkut kesejahteraan masyarakat, tetapi juga berkaitan langsung dengan pertahanan nasional dan stabilitas negara.

Dalam kegiatan Penguatan Para Peserta DIKTUKPA TNI AD di Markas Besar Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (SECAPA AD) Bandung, Prof. Dr. Achmad Tjachja Nugraha, Asisten Penasihat Presiden Bidang Pertahanan Nasional, menekankan pentingnya penguatan pertanian nasional dari semua elemen untuk mewujudkan pertanuan yang tangguh dan berkelanjutan sebagai bagian dari upaya memperkuat kemandirian bangsa.

Ia menyampaikan bahwa peningkatan kapasitas personel TNI AD di bidang pertanian akan memberikan kontribusi nyata terhadap percepatan Asta Cita Presiden RI, terutama dalam mewujudkan swasembada pangan dan memperkuat ketahanan nasional.

Menurutnya, kehadiran Babinsa di tengah masyarakat menjadi kekuatan strategis dalam mengidentifikasi serta menguatkan potensi komoditas lokal yang dapat membantu ketahanan pangan di tingkat desa.

Prof. Achmad menjelaskan bahwa sektor pertanian tidak hanya berperan sebagai penyedia pangan, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi dan penopang stabilitas sosial masyarakat.

Krisis pangan global dan perubahan iklim menunjukkan pentingnya membangun sistem pangan nasional yang tangguh dan berkelanjutan.

Ia menegaskan, kemandirian pangan menjadi benteng pertahanan bangsa dari ketergantungan impor yang semakin tinggi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, impor beras naik 165,27 persen, gandum 35,31 persen, tepung gandum 14,43 persen, dan gula 0,66 persen.

Kondisi tersebut menjadi peringatan bagi Indonesia untuk mempercepat program swasembada pangan nasional melalui modernisasi pertanian.

Konsep ketahanan pangan mencakup empat pilar utama yaitu ketersediaan, akses, pemanfaatan, dan stabilitas pasokan.

“Keempat pilar ini harus diperkuat agar masyarakat memiliki akses dan keterjangkauan pangan yang berkelanjutan,” ujar Prof. Achmad.

Sebagai Ketua Umum Keluarga Alumni Sosial Ekonomi Pertanian Agribisnis Indonesia (KASAI), ia menilai sinergi antara sektor pertanian dan pertahanan sangat dibutuhkan untuk memperkuat kemandirian bangsa.

Sektor pertanian sendiri berkontribusi 11–13 persen terhadap PDB nasional dan menyerap sekitar 28–30 persen tenaga kerja di Indonesia.

Lebih dari 50 persen pendapatan rumah tangga petani juga masih bergantung pada hasil pertanian.

Prof. Achmad menyebut, hasil pertanian diharapkan mampu menyumbang devisa negara antara Rp500 hingga Rp600 triliun per tahun.

Pemerintah menargetkan pertumbuhan PDB pertanian sebesar 4 persen melalui Blueprint Kementerian Pertanian 2024–2029.

Program prioritasnya mencakup optimalisasi lahan, penggunaan benih unggul, pencetakan sawah baru, serta pelatihan bagi petani milenial dan Gen Z.

Selain itu, pemerintah juga mengembangkan komoditas ekspor strategis, peningkatan produksi susu bergizi, dan program pekarangan pangan sehat.

Prof. Achmad menilai workshop pertanian sederhana yang produktif merupakan terobosan penting dalam pemberdayaan masyarakat desa.

“Workshop pertanian sederhana yang dilakukan SECAPA TNI AD merupakan hal yang produktif dan merupakan penguatan yang baik saat mendampingi petani di lapangan,” tegasnya.

Ia optimistis sinergi seperti yang dilakukan SECAPA TNI AD antara TNI AD, Babinsa, dan petani hingga perguruan tinggi akan mempercepat terwujudnya swasembada pangan nasional.

“Dari tanah yang subur lahir kemandirian bangsa, dan dari kemandirian itu tumbuh pertahanan yang kuat,” pungkas Prof. Dr. Achmad Tjachja Nugraha.

Acara ini juga dihadiri Brigjen Ayi Lesmana, Wadan SECAPA TNI AD, yang mendukung penuh kolaborasi penguatan kapasitas personel TNI AD dalam sektor pertanian nasional.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button