Ratusan Siswa Keracunan Massal, Bupati Jeje Ritchie Tetapkan Status KLB
Fokus Pulihkan Korban Keracunan
BANDUNG BARAT, SILOKANEWS.COM,- Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) menetapkan peristiwa keracunan massal akibat menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat sebagai kejadian luar biasa (KLB).
“Jadi sekarang juga kita sudah menetapkannya sebagai statusnya KLB, kejadian luar biasa, supaya penangannya lebih cepat dan juga lebih menyeluruh seperti itu,” kata, Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail saat ditemui, Selasa (23/9/2025).
Ia mengatakan, pihaknya saat ini mengoptimalkan penanganan terhadap korban agar segera pulih dan memastikan kondisi kesehatan kembali normal.
“Fokus utama dari kita adalah penanganan untuk para korban.Dari data yang saya dapat sampai pagi ini ada total 364 korban yang terdampak. Tadi ada sekitar 225 yang sudah dipulangkan,” katanya.
Ia menegaskan, pihaknya pun akan terus melakukan pendampingan terhadap korban keracunan massal ini. Salah satunya dengan memberikan pelayanan medis pasca mendapatkan perawatan.
“Tetap, kita akan melakukan totalitas untuk para korban dari Pemda tentunya tidak akan tinggal diam.Kita akan terus mendampingi para korban,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya pun saat ini akan melakukan investigasi terkait peristiwa keracunan MBG yang terjadi di Kabupaten Bandung Barat.
“Saat ini juga kita melakukan investigasi terhadap dapur. Karena mulai dari perizinan, kemudian standarisasi pengelolaan makanan itu harus kita cek. Kalau memang belum layak ya kita harus melakukan perbaikan,” katanya.
Masih kata Jeje, khusus untuk SPPG di Cipongkor yang menjadi penyebab terjadinya keracunan massal ini untuk sementara akan dihentikan terlebih dahulu.
“Dan khusus untuk dapur di Cipongkor ini kita tutup dulu untuk kita lakukan investigasi. Untuk dapur Cipongkor ini kita melakukan evaluasi terhadap semua MBG,” katanya.
Lebih jauh dari itu, pihaknya pun akan mengevaluasi seluruh SPPG yang ada di Kabupaten Bandung Barat. Hal tersebut dilakukan agar MBG yang diterima siswa aman untuk dikonsumsi.
“Tapi semuanya juga tetap kita lakukan evaluasi karena data yang saya dapat adalah 85 dapur memang masih belum memiliki sertifikasi sehat seperti itu,” katanya.
“Jadi kita akan melakukan melalui BGN dan dinas terkait untuk segera memproses supaya semuanya bisa bersertifikat sehat dan layak,” sambungnya.
Ia menegaskan, pihaknya melakukan investigasi untuk memastikan penyebab pasti keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di Kabupaten Bandung Barat usai mengkonsumsi menu MBG.
“Saat ini kan kita investigasi dulu, kita melakukan sampel, baru tadi malam melakukan sampel, mungkin baru ada hasil 2-3 hari. Jadi setelah ketahuan baru kita bisa publish tindakan,” katanya. (KRO)