PemerintahanSosial Politik

Faisal Haris Dorong Kemenpora Baru Bukan Menteri Seremonial

JAKARTA, SILOKANEWS.COM,- Faisal Haris, Pimpinan Dewan Etik DPP Partai Golkar menilai Kekosongan sementara Jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).

Faisal Haris menilai perlu adanya pembaruan kepemimpinan agar program kepemudaan dan olahraga tidak berhenti hanya pada acara seremonial semata.

Selama ini, Kemenpora telah menjalankan sejumlah kebijakan seperti Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) serta koordinasi lintas sektor untuk pelayanan kepemudaan.

Faisal Haris yang sekaligus Politisi Partai Golkar, menegaskan bahwa koordinasi dengan daerah masih menjadi tantangan utama.

“Banyak daerah yang belum menyusun Rencana Aksi Daerah pelayanan kepemudaan, padahal implementasi di pusat sangat tergantung pada langkah langkah di setiap daerah,”ungkap Haris’panggilan keseharian nya.

Di sisi lain, sektor olahraga juga menghadapi hambatan. meski sudah ada dukungan untuk pengembangan organisasi olahraga, masalah fasilitas dan pendanaan masih belum merata.

“Menpora baru nanti nya harus punya komitmen dalam mendukung pengembangan kualitas tenaga dan organisasi olahraga, tapi memang masih ada keterbatasan sumber daya,”katanya.

Anggaran Kemenpora pada 2024 disebut cukup tinggi, yakni mencapai 98,43 persen. Capaian ini, sebagaimana dilaporkan menjadi indikator positif.

Namun publik berharap angka tersebut benar-benar berdampak pada atlet, pelatih, serta komunitas kepemudaan di seluruh Indonesia, bukan sekadar laporan keuangan.

Politisi Partai Golkar, Faisal Haris, juga menyoroti perlunya kepemimpinan Kemenpora yang lebih visioner.

“Kita tidak boleh terjebak pada kegiatan seremonial saja. Pemuda butuh ruang aktualisasi, olahraga butuh pembinaan berkelanjutan. Kemenpora ke depan harus hadir dengan terobosan yang konkret, bukan hanya simbolik,”ujarnya dalam keterangan pers di Jakarta, Sabtu (13/9/2025).

Masyarakat dan pengamat olahraga menilai, siapa pun yang akan memimpin Kemenpora ke depan harus mampu menghadirkan kebijakan yang lebih substansial.

Kehadiran pejabat negara dalam peresmian stadion atau acara formal dianggap tidak cukup apabila tidak dibarengi tindak lanjut nyata di lapangan.

“Dengan kepemimpinan yang konsisten dan program yang dijalankan secara berkelanjutan, Kemenpora diharapkan dapat menghindari jebakan seremonial dan benar-benar menjadi motor penggerak kepemudaan serta olahraga nasional,”tandasnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button