PemerintahanBudaya

Keselamatan Listrik adalah Tanggung Jawab Bersama: Edukasi Berkelanjutan PLN untuk Cegah Insiden Bermain Layangan Dekat Jaringan Listrik

BANDUNG BARAT, SILOKANEWS.COM,- Sebagai penyedia layanan ketenagalistrikan nasional, PLN sadar untuk terus membangun budaya sadar keselamatan listrik. Namun, perlu dipahami bahwa keberadaan jaringan listrik terutama di wilayah padat permukiman menuntut kewaspadaan bersama.

Terlebih ketika aktivitas masyarakat, termasuk anak-anak, bersentuhan dengan potensi risiko seperti bermain layang-layang di lokasi yang tidak semestinya.

SUTM (Saluran Udara Tegangan Menengah) membawa arus hingga 20.000 Volt. Walau sudah banyak kabel yang terbungkus isolasi, tetap ada potensi bahaya jika benda asing berbahan konduktor seperti kawat, gelasan logam, atau besi hollow mendekat. Arus bisa mengalir bahkan tanpa sentuhan langsung—cukup karena induksi listrik yang terbentuk pada jarak tertentu.

Dalam konteks ini, PLN UP3 Cimahi telah secara aktif menjalankan berbagai program edukasi, sosialisasi, dan upaya preventif jauh sebelum insiden ini terjadi. Melalui pendekatan yang konsisten, PLN hadir langsung ke masyarakat melalui edukasi door-to-door, pemasangan spanduk peringatan, hingga kerja sama dengan aparat desa dan sekolah.

Spanduk larangan bermain layang-layang di dekat jaringan listrik telah terpasang di Kantor Desa Sutenjaya, Desa Cibodas, Desa Kertawangi, dan wilayah lain yang teridentifikasi rawan. Edukasi juga telah menyasar anak-anak melalui forum sekolah dan komunitas lokal di MTs Ash-Shofa Cisarua, SMP Pasundan 3 Cimahi (bersama ULP Prima Cibabat), hingga sosialisasi instalasi listrik di Kelurahan Pasirkaliki, Cimahi Utara.

PLN juga memanfaatkan media lokal seperti radio untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas dalam penyampaian informasi keselamatan. Semua ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen PLN untuk mencegah insiden yang bisa ditimbulkan dari kesalahan interaksi manusia dengan sistem kelistrikan, bukan sebagai reaksi atas kejadian semata.

Manager PLN UP3 Cimahi, Aryta Wulandari, menegaskan komitmen PLN dalam menjaga keselamatan publik

“Kami tidak lelah mengingatkan bahwa keselamatan adalah tanggung jawab kita bersama. Jangan anggap sepele aktivitas bermain layang-layang, karena jika dilakukan di dekat jaringan listrik, risikonya bisa sangat fatal. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut menjaga lingkungan dan memberi edukasi kepada anak-anak,”kata dia.

Senada dengan itu, General Manager PLN UID Jawa Barat, Tony Bellamy, menyampaikan bahwa kolaborasi multipihak adalah kunci.

“PLN telah menyiapkan sistem dan infrastruktur dengan standar tinggi. Tapi faktor manusialah yang paling menentukan. Untuk itu, kami butuh partisipasi aktif dari masyarakat, pemerintah daerah, hingga tokoh-tokoh setempat untuk menciptakan lingkungan yang aman dari potensi bahaya listrik,”terang dia.

PLN meyakini bahwa upaya menjaga keselamatan tidak bisa dilakukan secara sepihak. Dalam sistem kelistrikan nasional, PLN selalu merujuk pada Standar Operasional Prosedur (SOP) dan ketentuan Kementerian ESDM, termasuk pengaturan jarak aman kabel dengan lingkungan sekitar. Namun, sebagus apapun sistem pengamanannya, tetap diperlukan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap larangan bermain dekat infrastruktur listrik.

Mari kita jaga lingkungan kita, jaga anak-anak kita, dan saling mengingatkan bahwa menjaga keselamatan dan keamanan dalam bermain layang-layang adalah bentuk nyata cinta terhadap sesama.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button