PemerintahanPendidikan

Bupati Jeje Ritchie Pantau MPLS di SMP 2 Padalarang

Berharap MPLS Ajang Tumbuhkan Semangat Belajar Siswa

BANDUNG BARAT, SILOKANEWS.COM,- Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) melakukan pengawasan pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026.

MPLS sendiri sudah berlangsung pada Senin (14/7/2025) dan akan berlangsung hingga Jumat mendatang. Pada hari kedua, Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail meninjau secara langsung di dua sekolah yakni SMP Negeri 2 Padalarang dan SMPN 2 Cisarua.

Jeje menyampaikan bahwa MPLS merupakan momentum penting bagi peserta didik baru untuk mengenal lingkungan sekolah serta menumbuhkan semangat belajar sejak dini.

“MPLS bukan hanya tentang pengenalan materi akademik, tapi juga pembentukan karakter dan nilai-nilai kebangsaan,”katanya saat meninjau MPLS, Selasa (15/7/2025).

Menurut Jeje, kegiatan ini juga menjadi wahana untuk mempererat hubungan antar siswa serta membangun rasa kebersamaan yang solid.

“Kami ingin para pelajar merasa nyaman dan termotivasi untuk terus berprestasi,”ujarnya.

Jeje menyebutkan, Pemkab Bandung Barat mendorong sekolah untuk mengadakan kegiatan MPLS yang kreatif dan inovatif. Ia optimis, kegiatan MPLS dapat menjadi fondasi kuat bagi generasi muda di Bandung Barat untuk meraih masa depan yang cerah.

“Kami memberikan kebebasan kepada sekolah untuk mengemas MPLS dengan cara yang menarik namun tetap edukatif,”tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat, Asep Dendih menjelaskan, jumlah siswa yang mengikuti MPLS SMPN 2 Padalarang sebanyak 396 Siswa dan SMPN 1 Cisarua 484 siswa.

Ia memastikan bahwa pelaksanaan MPLS 2025 di Bandung Barat, sejalan dengan komitmen Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dalam menciptakan Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) Ramah.

“Dalam MPLS, kami tidak hanya mengajarkan peserta didik tentang kurikulum, tetapi juga menanamkan pentingnya menjaga lingkungan serta nilai-nilai sosial,”jelas Asep Dendih.

MPLS di KBB juga menghadirkan berbagai kegiatan seperti pengenalan struktur organisasi sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, serta simulasi situasi belajar yang menyenangkan. Kegiatan ini dirancang untuk membantu peserta didik baru lebih mudah beradaptasi dengan suasana sekolah.

“Untuk mensukseskan MPLS, sebenarnya tak hanya tanggung jawab guru tapi juga orang tua dan masyarakat. Sinergi tersebut akan memberikan dampak positif yang besar bagi perkembangan peserta didik,”katanya.

Asep menambahkan, bahwa Disdik Bandung Barat juga telah memberikan panduan terkait pelaksanaan MPLS ke seluruh SD dan SMP. Beberapa poin yang ditekankan adalah, sekolah dilarang memberikan tugas yang tidak masuk akal atau tidak relevan, perpeloncoan hingga hukuman baik bersifat fisik, verbal maupun psikis siswa baru.

“Jika ada tugas harus edukatif dan relevan dengan tujuan MPLS ramah. Lalu kalaupun ada kegiatan MPLS ramah yang dilakukan di luar lingkungan satuan pendidikan, maka harus diketahui dan mendapatkan izin tertulis oleh orang tua/wali murid,” tandasnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button