Perjuangan Palestina Belum Usai, Nurul Fikri Gelar Tunas Al-Quds 9
Perjuangan Palestina Belum Usai, Nurul Fikri Gelar Tunas Al-Quds 9
BANDUNG BARAT, SILOKANEWS.COM,- Aksi solidaritas untuk Palestina meramaikan kegiatan Tunas Al-Quds 9 di Nurul Fikri Boarding School Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu 22 Februari 2025.
Pada acara tersebut, peserta dan masyarakat berkesempatan untuk berdonasi bagi rakyat Palestina akibat agresi zionis Israel.
Terhimpun dana lebih dari Rp579 juta ditambah 371 Dollar serta berbagai sumbangan perhiasan senilai puluhan juta rupiah.
Pada kesempatan itu, sempat ditayangkan pula video penderitaan warga Palestina akibat kejahatan perang oleh Israel yang sebagian besar korbannya adalah anak-anak dan kaum perempuan.
Kepala Sekolah SMP Nurul Fikri Boarding School Lembang, Zaenal Muttaqin mengatakan, penggalangan donasi Tunas Al-Quds 9 dibalut konser amal menjadi wujud nyata dukungan mewujudkan kemerdekaan Palestina.
Kegiatan ini juga upaya untuk menggugah kepedulian dan empati siswa dan masyarakat Indonesia, gencatan senjata bukan akhir dari penderitaan warga Palestina karena zionis Israel masih terus menggulirkan teror psikologis di Gaza.
“Tunas Al-Quds 9 dan Konser Amal Palestina menjadi bagian dari cita-cita bersama untuk membantu rakyat Palestina mendapatkan kemerdekaan tanpa ada lagi pertumpahan darah,” katanya, Minggu (23/2/2025).
Ia mengatakan, kemerdekaan suatu negara adalah milik seluruh umat manusia maka semua wajib memperjuangkan dengan berbagai cara. Adapun kontribusi yang dilakukan di Nurul Fikri yaitu dengan penggalangan dana serta mendoakan yang terbaik untuk rakyat Palestina.
“Mudah-mudahan kegiatan ini menginspirasi bagi semua khusunya untuk generasi muda sebagai penerus di masa yang akan datang,” jelasnya.
Lebih jauh, kegiatan Tunas Al-Quds merupakan agenda tahunan yang diikuti peserta yang mencapai 1.700 orang dari berbagai daerah di Indonesia.
Sementara itu, aktivis kemanusiaan sekaligus Pembina Nusantara Palestina Center, Abdillah Onim mengatakan, bahwa rakyat di Gaza Palestina masih diliputi ketakutan meski saat ini tengah diberlakukan gencatan senjata.
“Genjatan senjata, tetapi jangan terlalu percaya karena itu merupakan bagian dari taktik zionis Israel dan Amerika sebab tank-tank belum keluar dari Gaza, bahkan pembunuhan masih terjadi terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza,” ucap Abdillah Onim.
Onim yang pernah menjadi saksi hidup kekejaman Zionis Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza mengungkapkan, masyarakat di sana sudah bisa beraktivitas biasa meskipun sebagian besar bangunan dan rumah rakyat Gaza telah hancur.
“Kekejian zionis Israel belum berhenti, masih banyak korban yang dibuang ke laut, dibiarkan di perkebunan milik warga, dan jumlahnya belum terhitung. Belum lagi para pasien yang mengantri, krisis obat-obatan di rumah sakit dan akhirnya meninggal dunia itu lebih dari 100 ribu warga Gaza dan 10 ribu yang tercatat. Jadi tentunya membutuhkan dukungan dari masyarakat Indonesia,” ungkapnya.
Terkait dukungan dari masyarakat Indonesia, dia menyatakan, sangat diharapkan rakyat Palestina mengingat Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia.
“Saya bersama anak dan istri insyaallah, jika situasinya sudah normal akan kembali ke Gaza untuk membantu membangun lagi sekolah karena sudah hancur dilindas tank Israel. Mudah-mudahan kehadiran kami membawa angin segar bagi saudara-saudara kita di jalur Gaza,” jelasnya.