Pemerintahan

Disnakertrans KBB Fokus Salurkan DBHTC Jamin Kesehatan Petani

BANDUNG BARAT, SILOKANEWS.COM – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyalurkan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCT) untuk pelatihan kerja dan tanggungan BPJS kesehatan bagi petani tembakau.

Kepala Bidang Pelatihan, Produktivitas, Penempatan, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (P3TKT) Disnakertrans KBB, Dewi Andani mengatakan, DBHTC Rp 456 juta disalurkan dalam dua program prioritas yakni pelatihan kerja dan pembayaran BPJS Ketenagakerjaan bagi 875 petani tembakau

“Anggaran DBHCHT di Disnaker KBB pada tahun 2024 ini, terdapat dua kegiatan utama, yaitu pelatihan kerja dan penyediaan anggaran untuk pembayaran BPJS Ketenagakerjaan bagi para petani tembakau,”kata Dewi, Kamis, 5 Desember 2024.

Sementara, untuk program BPJS Ketenagakerjaan, dijelaskannya masih dalam proses. pihaknya masih perlu menetapkan jumlah petani yang akan menerima manfaat tersebut, yang selanjutnya harus disahkan melalui SK Bupati.

“Ini sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK), disahkan melalui SK Bupati,”jelasnya.

Disnaker KBB sudah melaksanakan kegiatan pelatihan bagi petani tembakau, seperti pelatihan bagi para pencari kerja. Pelatihan itu meliputi keahlian membuat kue, roti, pai, cookies, dan pastry serta membuat kopi.

“Kegiatan ini dilaksanakan di dua lokasi, yakni Gapoktan Rongga dan Cililin, dengan masing-masing pelatihan diikuti oleh 20 peserta,”ujar dia.

Sementara untuk pembayaran BPJS Kesehatan bagi para petani tembakau, jumlahnya mencapai 875 orang. Ini berdasarkan data dari Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI).

“Jumlah petani tembakau sebenarnya ada di Dinas Pertanian, namun kami mencoba mengumpulkan data dari APTI.Dari data sementara, ada sekitar 875 petani tembakau yang mengelola 127 hektar lahan,”ungkapnya.

Dikatakan Dewi petani tembakau harus menerima manfaat dari DBHCHT, mereka termasuk kedalam kategori pekerja musiman. Pelatihan bagi pekerja bagi keluarga petani tembakau agar mereka memiliki keahlian lain guna meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan.

*Oleh karena itu, melalui program pelatihan yang kami fasilitasi, kami berharap petani memiliki keterampilan lain untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Misalnya, istri petani bisa belajar membuat kue, sedangkan suaminya bisa menjadi barista,”jelas Dewi.

Selain dua pelatihan kerja tadi, Disnaker juga memberikan pelatihan menjahit dan desain grafis, tergantung pada proposal yang diajukan oleh kelompok petani.

“Kami sifatnya hanya memfasilitasi sesuai dengan proposal yang diajukan. Jika ada kelompok yang ingin belajar menjahit, kami sediakan mesin jahit. Begitu pula dengan pelatihan lain seperti desain grafis. Kami tidak ingin memaksakan program yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka, karena hal itu tidak akan bermanfaat,” katanya.

Ia juga mengungkapkan pihaknya menerima DBHCHT sekitar Rp 456 juta. Untuk memastikan penyaluran dana ini berjalan sesuai harapan yakni meningkatkan taraf hidup petani tembakau, maka pihaknya selalu melakukan monitoring dalam setiap agendanya.

LDisnaker KBB menerima anggaran Rp 456 juta untuk tahun ini, dengan alokasi Rp 200 juta khusus untuk BPJS Ketenagakerjaan. Dana ini juga dibagi ke beberapa dinas lain, seperti Dinas Perindustrian dan Dinas Pertanian. Kami harus rajin memantau agar bantuan yang diberikan bisa dimanfaatkan dengan maksimal,”tandasnya.

Diketahui Pemkab Bandung Barat (KBB) mendapatkan anggaran DBHCHT tahun anggaran 2024 sebesar Rp 8.683.403.000.

Dana dialokasikan ke sejumlah OPD untuk selanjutnya didistribusikan kedalam sebuah program yang bermanfaat bagi masyarakat baik secara langsung maupun melalui pelatihan. (Diskominfotik KBB)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button