BudayaPemerintahanRagam

Sasikirana KoreoLAB & Dance Camp Kembali Gelar Bandung Dance Meeting (BADAMI)

BANDUNG, SILOKANEWS.COM,-
Sasikirana KoreoLAB & Dance Camp kembali menggelar Bandung Dance Meeting (BADAMI) di Kedai Jante-Perpustakaan Ajip Rosidi, Jl. Garut No.2, Kota Bandung, Kamis, 31 Oktober 2024.

Pertemuan rutin dwi-bulanan ini berupa presentasi dan tukar gagasan yang membahas karya tari/pertunjukan kontemporer.

Diskusi BADAMI diharapkan mampu membuka wawasan seniman tari mengenai keragaman perspektif sekaligus memaparkan praktik dan wacana seni tari pada praktisi-praktisi dari disiplin seni lain.

Pertemuan skala kecil ini merupakan respon terhadap ruang-ruang diskusi formal dan berskala besar yang seringkali terasa intimidatif dan kurang memberi ruang untuk kasus-kasus yang bersifat domestik dan partikuler.

Berangkat dari tema tertentu dan referensi pustaka yang relevan, Sasikirana KoreoLAB & Dance Camp berupaya membuka ruang aman untuk berdialog secara intim dan mendalam antara seniman, akademisi, dan praktisi seni non-tari.

Hingga saat ini, BADAMI telah mempertemukan empat pencipta karya tari/pertunjukan kontemporer dengan akademisi/ profesional/peneliti/pemerhati lintas bidang.

BADAMI Vol. 05 akan diselenggarakan bersamaan dengan peluncuran buku DokumenTARI Vol. 01: “RUANG” yang berisi kumpulan tulisan peserta lokakarya DokumenTARI, salah satu program utama Sasikirana KoreoLAB & Dance Camp sejak tahun 2020.

Ini menjadi ruang reflektif bagi pelaku tari dalam memaknai perannya sebagai seorang individu maupun sebagai bagian dari masyarakat, baik di dunia seni tari maupun lingkungan umum yang lebih luas.

DokumenTARI adalah program lokakarya penulisan narasi hidup dan esai foto yang berfokus pada peningkatan pemikiran kritis seniman tari Indonesia.

Lokakarya ini dilaksanakan secara daring dan luring menggunakan foto dan teks sebagai media rekam untuk memvisualisasikan pertanyaan, ekskavasi memori, sejarah, bahkan perasaan dan berbagai aspek yang membentuk kehidupan sebagai seorang penari.

Sejak diinisiasi pada tahun 2020 sampai saat ini DokumenTARI telah mengumpulkan sebanyak 37 esai foto dan tulisan yang lahir dari empat seri lokakarya, dengan masing-masing melibatkan 9-12 orang partisipan/kontributor antara lain:

DokumenTARI Seri 1: “Hidup dan Bergerak” 
Mentor : Sari Asih, Henrycus Napit Sunargo, Zen RS, Aquarini Priyatna, dan FX Widaryanto;

DokumenTARI Seri 2: “Zoom IN/Zoom OUT” 
Mentor: Tarlen Handayani, Astrid Reza, Janti Alterjiwo dan Lulu Lutfi Labibi

DokumenTARI Seri 3: “Bodies of Care” bekerja sama dengan Goethe Institut-Indonesia Mentor: Melati Suryodarmo dan kolektif LIGNA (Jerman)

DokumenTARI Seri 4: “Anasir Tari: Invasi Ruang dan Waktu” 
Narasumber: Premana Premadi, Endo Suanda, Grace Leksana
Mentor: Sari Asih, Dewi Kharisma Michellia, dan Mohammad Refi Omar Ar-Razy.

Buku DokumenTARI akan diterbitkan dalam tiga volume dengan masing-masing berjudul “Ruang”, “Waktu”, dan “Energi”; tiga elemen dasar koreografi. Buku pertama dengan judul dan tema ‘Ruang’, yang diluncurkan pada momen BADAMI Vol. 05/Oktober ini berisi 13 tulisan dari Ariel Nurannisa Mulyanegara (Bandung), Ayu Ridho Saraswati (Biltar), Densiel P. Y. Lebang

(Makassar/Jakarta), IIn Airna Lawide (Palu), I Putu Rai Dhira Aditya (Klungkung), I Nyoman Krisna

Satya Utama (Badung), Muhammad Mustain Murda (Jayapura), Reba Aryadi (Jakarta), Siska Aprisia (Pariaman/Yogyakarta), Tamara Agustina Hurulean (Ambon), Yezyuruni Forinti (Jailolo), Yussi Ambar Sari (Sumbawa), dan Zulfikar (Aceh Timur/Bandung).

Dalam tigabelas tulisan yang terhimpun di dalam buku ini, kita dapat membaca bagaimana seniman tari tumbuh, membentuk, dan merespon ruang hidup yang begitu beragam sehingga melahirkan juga realita-realita panggung yang berbeda: tubuh yang tumbuh di lingkungan urban berbeda dengan tubuh rural, dengan tubuh di wilayah konflik, daerah rawan bencana, keluarga bahagia, keluarga yang tak utuh, hidup dengan difabel, hidup menjadi orang yang berbeda, hidup dalam penolakan, hingga hidup dalam penerimaan atas perbedaan akses antara pusat dan periferi.

Sebagaimana dikatakan Keni K. Soeriaatmadja selaku Direktur Dayaloka Tari Sasikirana bahwa “RUANG dimunculkan sebagai tema dari buku pertama DokumenTARI dengan kesadaran bahwa secara umum masyarakat luas hanya mengenali ‘panggung’ sebagai ruang gerak penari. Padahal, tubuh-tubuh penari terus bergerak di balik panggung, di sekeliling, dan bahkan melampauinya.” Diskusi perihal “Peluncuran buku DokumenTARI Vol.01 yang bertajuk “RUANG”

Pertemuan BADAMI Vol. 05 diawali dengan aktivasi karya instructional choreography “Togetherness” karya I Nyoman Krisna Satya, salah satu kontributor DokumenTARI seri 03, yang tulisannya juga dimuat dalam buku seri “RUANG”. Aktivasi karya ini diharapkan dapat menjadi jembatan bagi partisipan BADAMI Vol.05 yang hadir secara luring untuk merasakan pengalaman tentang “RUANG”. Selepas aktivasi karya, BADAMI akan dilanjutkan dengan diskusi yang diselenggarakan secara hybrid (luring dan daring) bersamaan dengan peluncuran buku DokumenTARI seri “RUANG”.

BADAMI Vol. 05 akan dihadiri tokoh-tokoh yang berperan dalam melahirkan DokumenTARI ketika dunia dilanda pandemi COVID-19, sehingga platform ini menjadi ruang bagi para seniman tari untuk menuangkan pengalaman hidupnya dalam tulisan auto/biografi. Sedangkan para kontributor buku DokumenTARI seri “RUANG” akan hadir secara daring di ruang BADAMI.

BADAMI didukung oleh Dana Indonesiana dan merupakan kerja sama antara Sasikirana KoreoLAB & Dance Camp dengan Prodi Studi Humanitas (Integrated Arts) Fakultas Filsafat Universitas Parahyangan, ARS TV dari ARS University, Bandung.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button