Hasil Survei ISS Juli 2024, Paslon Faisal Haris-Dhani Wirianata Ungguli Farhan di Pilkada Bandung
BANDUNG, SILOKANEWS.COM,- Berdasarkan hasil survei Lembaga Indo Survey Social (ISS), Pasangan Calon Paslon Walikota dan Wakil Walikota Bandung Faisal Haris dan Dhani Whirianata menunjukkan perkembangan yang signifikan melebihi 50 persen.
Diketahui, kepemimpinan Walikota Bandung sebentar lagi akan berakhir. Kondisi tersebut memunculkan spekulasi siapa yang berpeluang menjadi calon Walikota Bandung pada Pemilihan Walikota tahun 2024.
Dinamika persaingan antar kandidat walikota mulai mengerucut dan membuat masyarakat menunggu pergerakan yang muncul terkait pemilihan Walikota Bandung.
Meski demikian, beberapa nama muncul sebagai kandidat potensial Walikota Bandung.
Nama-nama calon yang dihadirkan cukup dinamis, sehingga persaingan untuk menjadi calon Walikota Bandung juga masih cukup dinamis. Perubahan sangat mungkin terjadi dalam dua minggu sebelum pendaftaran resmi KPU di Pilkada serentak 2024 dilaksanakan.
Untuk mengetahui potensi kandidat Walikota dan Partai Politik saat ini, ISS melaksanakan survei untuk memotret peta elektoral kandidat Calon Walikota Bandung dan partai politik (Parpol) di Kota Bandung.
Disampaikan ISS, survei perilaku memilih terhadap pemilihan kepala daerah (Pilkada) baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota menjadi sangat krusial dikarenakan pemilih adalah basis legitimasi kepemimpinan kepala daerah selama lima tahun.
“Alasannya, survei mempunyai efek resi prokal alias timbal balik baik bagi kandidat kepala daerah yang memerlukan referensi empirik-akademik untuk memantaskan diri maupun bagi pemilih yang memerlukan penyalur kepentingan,” terang ISS dalam keterangan tertulis, Rabu, (21/8/2024).
Berkenaan masalah tersebut, ada tiga hal yang menjelaskan yakni, pergerakan suara terhadap kandidat kepala daerah adalah kontrol politik bagi elit untuk melahirkan pemimpin dari publik. Kedua, kepuasan publik (job approval rating) terhadap inkamben menjelaskan perlu tidaknya peralihan
kepemimpinan di daerah, dan lebih penting, perlu tidaknya reformasi kebijakan pada bidang bidang kinerja pemerintahan. Ketiga, terpilih-tidaknya kandidat kadang tidak hanya dijelaskan oleh baik-buruknya platform program kerja maupun personalitas kandidat, tetapi bisa sangat bergantung pada variabel-variabel sosiologis seperti agama dan kedaerahan, faktor-faktor psikologis seperti personal appeal dari kandidat, maupun memang pilihan-pilihan rasional-ekonomis dari pemilih.
“Akhirnya, hasil survei menjadi penting untuk dibaca oleh stakeholder pemilu seperti kandidat, elit partai, penyelenggara pemilu dan pemilih itu sendiri. Survei akan sangat bermanfaat bagi kandidat calon kepala daerah untuk memantaskan diri di depan ‘calon’ warganya. Elit partai juga
sangat bergantung pada sejauh mana kandidat kepala daerah mempunyai potensi menang,” katanya.
Sedangkan penyelenggara pemilu, dia menyampaikan, perlu memahami sejauh mana potensi partisipasi pemilih dapat dimaksimalkan.
“Hasil survei mampu mengakomodasi menyuarakan suara publik pemilih ke kandidat dan elit politik baik terkait dengan pilihan-pilihan politik mereka maupun
tuntutan- tuntutan kebijakan/isu yang diinginkan,” ungkapnya.
Tujuan survei ISS pada periode 22-30 Juli 2024
1. Mengukur Popularitas dan Akseptabilitas Bakal Calon Walikota Bandung.
2. Mengukur Elektabilitas Bakal Calon Walikota Bandung
3. Mengukur Elektabilitas Simulasi Pasangan Bakal Calon Walikota Bandung – Bakal Calon Wakil Walikota Bandung
4. Mengukur Sebaran Elektabilitas Crosstab Bakal Calon Walikota Bandung
5. Mengukur Penilaian Kualitas Personal Kandidat
6. Mengukur Uji Karakter Kandidat
7. Mengukur Evaluasi Sosialisasi kandidat
8. Mengukur Evaluasi Kinerja Pemerintah Kota Bandung
9. Mengukur Partisipasi Pemilih
10. Mengukur Preferensi Pemilih
11. Mengukur Faktor Penentu Pilihan
12. Mengukur Media Informasi Berpengaruh
13. Kesimpulan dan Rekomendasi
Simulasi tanpa nama/top of mind elektabilitas Bakal Calon Walikota Bandung
1. Attalia Praratya 24.8%
2. M Farhan 16.2%
3. Faisal Haris 13.7%
4. Siti Muntamah 11.3%
5. Erwin 7.6%
Pada pertanyaan terbuka (Jawaban Spontan), Attalia Praratya 24,8% adalah
Kandidat yang paling terkekam oleh masyarakat, disusul oleh M Farhan 16,2%,
dan Faisal Haris 13,7%.
Simulasi 6 Nama elektabilitas Bakal Calon Walikota Bandung
1. Attalia Praratya 33.4%
2. M. Farhan 20.3%
3. Faisal Haris 16.6%
4. Siti Muntamah 12.7%
5. Erwin 8.2%
6. Dhani Wirianata 5.8%
Simulasi 6 nama Attalia Praratya 33,4% memperoleh elektabilitas tertinggi
diantara calon lainya, disusul oleh M Farhan 20,3% dan Faisal Haris 16,6%.
Simulasi 4 Nama tanpa Attalia Praratya elektabilitas Bakal Calon Walikota Bandung
1. M Farhan 33.8%
2. Faisal Haris 28.6%
3. Siti Muntamah 22.2%
4. Dhani Wirianata 11.4%
Pada simulasi 4 Nama tanpa Attalia (Jawaban Responden), M Farhan 33.8%
diikuti Faisal Haris 28.6%, Siti Muntamah 22.2%, dan Dhani Wirianata 11.4%.
Disimilusasikan ISS, simulasi 2 pasangan calon, Head to Head elektabilitas Calon Walikota Bandung dan Wakil Walikota Bandung.
“Faisal Haris-Dhani Wirianata 48.8%, M Farhan-Siti Muntamah 46.3%,” katanya.
Simulasi 2 Pasangan Calon, lanjut ISS, Head to Head elektabilitas Calon Walikota Bandung dan Wakil Walikota Bandung.
“Faisal Haris-Dhani Wirianata 53.7%, M Farhan-Siti Muntamah 32.3%, Tidak Tahu atau Tidak Jawab 14.0%,” tandasnya.